paduan atasan dan rok panjang muslimah

Blustunik muslimah dengan seri Atena ini memiliki aksen ruffles di area kerah atasan yang membuat tunik ini terlihat unik. Paduan dengan hijab voal atau hijab segi empat berwarna netral sehingga motif tunik terlihat stand-out. 3. Klamby, blus Dara tunik berdesain mewah Rok A-line panjang jika dipadukan dengan tunik akan membuat tampilanmu Beberapapadu padan warna rok dengan atasan muslimah ini diharapkan dapat mempermudah saya dalam menentukan pilihan berbusana. Saya mengambil contoh-contoh tersebut untuk menjadi inspirasi dalam memilih gaya busana yang tepat dan cocok untuk digunakan. Nggak punya rok panjang, Mak. Palingan yang sedengkul. :) Reply Delete. Replies. Reply Paduanatasan tunik longgar yang panjang selutut atau sebetis, dengan rok panjang menjadi favorit banyak muslimah di tahun 2018. Dengan warna lembut atau motif tunik yang beraneka ragam, membuat gaya ini terkesan segar dan stylish. Kemudian setelan model ini juga bisa dimodifikasi dengan menambah outer atau aksesoris yang berani. 2. Untukmemaksimalkan gaya rok tutumu, Ini 23 atasan yang cocok dipadukan dengan rok tutu. 1. Kaos dengan gambar menarik untuk mengimbangi rok tutu Rekomendasi atasan yang cocok dipadukan dengan rok tutu (Foto: Urstyle) Siapa bilang rok tutu harus dipadukan dengan atasan bergaya feminin. No! Kegunaanrok batik yaitu untuk paduan kombinasi baju atasan dan bawahan menggunakan rok batik. Biasanya rok model batik di gunakan dengan baju setelan atasan seperti kebaya, baju atasan batik, baju dress dan lainnya. Variasi model untuk rok batik lebih banyak dengan desain cantik dan mewah di bandingkan dengan model bawahan jenis lainnya. Site De Rencontre Gratuit Et Sérieux Sans Inscription. The phenomenon of hijab trend in Indonesia runs concurrently with the increasing number of working women who wear hijab particularly at a number of offices in major cities, both private and state agencies. However, the formal Muslimah’s work clothes currently follow the trend with no regard to the suitability of the function of the work clothes and Islamic shari’a. This study aims at obtaining the criteria for Muslimah’s work clothes, in terms of silhouette and materials used. The research method employed is literature review on the criteria, as well as the analysis of a number of Muslimah’s work clothes images obtained from personal documentation, magazines, and online shops. The finding shows three groups of Muslimah work clothes closed to shari’a criteria, to basic concept of work clothes, and to both groups. The perspective of modernist Islamic in Indonesia, regarding the forms of hijab is used as a benchmark for analyzing the Islamic shari’a criteria. Work clothes in accordance with the Islamic criteria, work functions and trends, are expected to help Muslimah workers dressed in syar’i, professional, and trendy hijabs. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 150el Harakah Tahun 2013GAYA BUSANA KERJA MUSLIMAH INDONESIA DALAM PERSPEKTIF FUNGSI DAN SYARIAH ISLAMPingki IndriantiMagister Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain-ITB email phenomenon of hijab trend in Indonesia runs concurrently with the increasing number of working women who wear hijab particularly at a number of offices in major cities, both private and state agencies. However, the formal Muslimah’s work clothes currently follow the trend with no regard to the suitability of the function of the work clothes and Islamic shari’a. This study aims at obtaining the criteria for Muslimah’s work clothes, in terms of silhouette and materials used. The research method employed is literature review on the criteria, as well as the analysis of a number of Muslimah’s work clothes images obtained from personal documentation, magazines, and online shops. The finding shows three groups of Muslimah work clothes closed to shari’a criteria, to basic concept of work clothes, and to both groups. The perspective of modernist Islamic in Indonesia, regarding the forms of hijab is used as a benchmark for analyzing the Islamic shari’a criteria. Work clothes in accordance with the Islamic criteria, work functions and trends, are expected to help Muslimah workers dressed in syar’i, professional, and trendy tren jilbab di Indonesia berjalan seiring meningkatnya jumlah pekerja wanita berjilbab, khususnya di sejumlah perkantoran di kota besar, baik instansi swasta maupun pemerintahan. Namun demikian, busana kerja muslim formal saat ini banyak yang hanya mengikuti tren tanpa memperhatikan kesesuaian fungsi busana kerja maupun syariah Islam. Penelitian ini bertujuan mendapatkan kriteria gaya busana kerja muslimah, baik dari segi siluet maupun penggunaan material. Metode penelitian yang digunakan yaitu kajian literatur mengenai kriteria busana kerja muslimah serta analisis sejumlah gambar 151Pingki Indrianel Harakah Tahun 2013busana kerja muslimah dari dokumentasi pribadi, majalah, maupun situs jual-beli di internet. Hasil analisis menunjukan tiga kelompok gaya busana kerja muslimah mendekati kriteria syariah, mendekati konsep dasar busana kerja, dan irisan keduanya. Adapun pemikiran kaum Islam modernis di Indonesia mengenai aturan jilbab, digunakan sebagai acuan dalam menganalisis kriteria syariah busana muslimah. Busana kerja muslimah yang sesuai dengan kriteria syariah, konsep dasar busana kerja maupun tren, diharapkan dapat membantu karyawati muslimah berhijab secara syar’i, profesional, dan trendi. Keywords fashion, work chlotes, muslimah chlotesPendahuluanIndonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, hampir delapan puluh persen lebih masyarakatnya beragama Islam. Bersamaan dengan itu, pengguna jilbab terus bertambah dan tren busana muslimah pun semakin diminati. Dalam pagelaran fesyen tahunan seperti Jakarta Fashion Week dan Indonesia Fashion Week, busana muslimah selalu hadir dan ikut meramaikan fesyen di tanah air. Bahkan, Kementrian Perindustrian dan Perdagangan Indonesia sudah mulai menggalakkan kampanye “Menuju Indonesia sebagai Kiblat Fesyen Muslim Dunia Tahun 2020”, sehingga masyarakat internasional akan mengingat negara Indonesia sebagai pusat bagi tren busana muslim yang ada di dunia. Tren jilbab di Indonesia saat ini tidak terlepas dari pengaruh tren fesyen Hijabers atau dikenal dengan sebutan Hijabers Community Komunitas yang didirikan sebagai wadah bagi para wanita muda muslimah pengguna jilbab yang ada di Indonesia. Kelompok ini rutin menyelenggarakan acara fesyen serta memperkenalkan tren fesyen muslimah terbaru. Gaya berbusana kelompok Hijabers sangat ekspresif, modern, variatif dan penuh dengan kreatifitas baik dari segi teknik jahit, pola, bahan, motif maupun warna. Fenomena Hijabers dan semakin meningkatnya jumlah pengguna jilbab di Indonesia, juga diiringi dengan meningkatnya jumlah pekerja wanita yang menggunakan jilbab khususnya pada sejumlah perkantoran formal di kota besar baik instansi swasta maupun pemerintahan. Banyak wanita muslimah yang memutuskan untuk menggunakan jilbab kemudian tetap bekerja dan harus menyesuaikan diri dengan lingkungan kantor, namun tidak ingin meninggalkan akidahnya. Hal tersebut memunculkan kebutuhan terhadap busana muslimah yang dapat memberikan rasa nyaman dalam beraktifitas di kantor sekaligus penampilan trendi tanpa meninggalkan segi syariah Islam. Namun demikian, banyak model busana kerja muslimah saat ini yang hanya mengikuti tren tetapi 152 Gaya Busana Kerja Muslimah Indonesia el Harakah Tahun 2013kurang sesuai dengan syariah Islam maupun memperhatikan segi kenyamanan dan kepraktisan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kriteria gaya busana kerja muslimah, baik dari segi siluet maupun penggunaan material, sehingga didapatkan sejumlah variabel yang bermanfaat sebagai acuan bagi perancang mode dalam merancang desain busana kerja muslim, khususnya dari segi material, ukuran dan siluet. Pengertian Jilbab dalam Perspektif SyariahSecara etimologis, jilbab berasal dari bahasa Arab jalaba atau bentuk jamaknya jalabib, tercantum dalam surat al Ahzab ayat 59 Surtiretna, dkk, 1995 52. Banyak ulama dan ahli tafsir yang mengartikan kata jalaba atau jilbab sebagai busana muslimah, yaitu suatu pakaian wanita yang tidak ketat atau longgar serta menutupi seluruh tubuh wanita, kecuali muka dan telapak tangan aurat. Pakaian tersebut dapat berupa baju luar semacam mantel yang dapat menutup atau melapisi pakaian dalam, namun dapat juga digunakan langsung tanpa pakaian dalam. Pakaian dalam menurut tafsiran ulama ini adalah pakaian yang digunakan oleh seorang wanita seperti blus dan rok setelah sebelumnya menggunakan BH bouste houder dan celana dalam terlebih dahulu. Setelah menggunakan pakaian dalam tersebut seorang wanita yang ke luar rumah diharuskan menggunakan pakaian luarnya jilbab, namun apabila pakaian dalamnya cukup tebal dan panjang menutup aurat, maka tidak perlu lagi menggunakan pakaian luar. Hanya tinggal menambahkan kerudung khimar dan kaus kaki sebagai salah satu model jilbab. Jilbab dengan hijab berasal dari kata hajaba yaitu tutup, bungkus, tirai, cadar, layar, partisi Zulaikha, 2003 10. Beberapa negara memiliki istilah berbeda dalam menyebut jilbab. Di Iran jilbab disebut dengan chador; India dan Pakistan pardeh, milayat di Libya; abaya di Irak; charshaf di Turki; tudung di Malaysia; dan hijab di beberapa negara Arab, Afrika, dan Eropa. Jilbab di Indonesia dalam KBBI online diartikan sebagai kerudung lebar yang dipakai perempuan muslim untuk menutup kepala dan leher sampai ke dada. Secara umum jilbab merupakan bagian dari rangkaian busana muslimah yang tidak ketat atau longgar serta menutupi tubuh kecuali muka dan telapak tangan. Dalam agama Islam, berbusana al Libaas merupakan hal yang penting dan sensitif serta memiliki hukum yang wajib baik bagi kaum pria maupun wanita muslim karena berkaitan dengan masalah aurat, hal tersebut dijelaskan berulangkali pada beberapa ayat al Quran yaitu surat al A’raf 26-27, an Nur 58, an Nahl 81, al Anbiya 80, Saba’ 11, dan Yusuf 93. Beberapa penafsir 153Pingki Indrianel Harakah Tahun 2013menyimpulkan fungsi pakaian dalam sejumlah ayat al Quran 1 Sebagai penutup aurat; 2 sebagai perhiasan; 3 pakaian sebagai syarat kesehatan, keamanan, melindungi diri dari gangguan luar dan menyelamatkan diri dari musuh yang mengancam mengacu pada QS 1681.Sementara itu, beberapa kriteria jilbab sesuai dengan syariah Islam merujuk pada sejumlah hadits tentang pakaian Surtiretna, dkk, 1996 68, yaitu 1 bagian tubuh yang terlihat hanya wajah dan telapak tangan, 2 tidak memperlihatkan lekuk tubuh dan tidak transparan tekstil yang digunakan tidak tipis ataupun ketat 3 tidak menyerupai pakaian laki-laki, apabila ingin menggunakan celana panjang gunakan lah celana panjang yang longgar dengan blus menutup setengah paha hingga lutut Surtiretna, dkk, serta 4 tidak berlebihan atau boros israf, termasuk berlebihan dalam berpakaian atau berhias hingga mengundang syahwat lelaki yang bukan Singkat Busana Muslim di IndonesiaSejak agama Islam masuk ke Nusantara, wanita dan pria muslim tidak memiliki cara berpakaian yang berbeda dengan orang-orang pribumi lainnya Prasetya, 2010 67. Belum ada istilah busana muslim, namun sedikit demi sedikit diiringi dengan kewajiban berhaji umat Islam ke kota suci Mekah, maka banyak orang muslim yang mulai menggunakan pakaian yang ditiru dari gaya berbusana masyarakat Arab. Laki-laki menggunakan jubah berwarna putih sedangkan perempuan menggunakan kerudung yang saat itu di Indonesia bentuknya longgar dan masih memperlihatkan bagian rambut dan leher. Kendati Islam telah dianut masyarakat Nusantara sejak berabad silam, jenis pakaian yang menutup rapat anggota tubuh tidak dikenal terutama oleh kaum wanita muslim termasuk para aktivis pesantren. Hingga tahun 1930-an pakaian tradisional wanita pribumi di Nusantara masih berupa baju kurung dengan kerudung longgar, berkain kebaya dan menggunakan selendang. Busana yang berasal dari khazanah berpakaian orang Arab tersebut lambat laun tergantikan dengan munculnya kaum terpelajar pada masa kolonial Belanda yang menggunakan cara berpakaian Eropa. Pakaian tradisional pribumi menjadi identik dengan keterbelakangan dan mulai ditinggalkan bahkan jilbab atau kerudung menjadi simbol masyarakat pinggiran Zulaikha, 2003 57.Pada akhir tahun 1980, revolusi Iran mempengaruhi kebangkitan Islam di seluruh dunia, termasuk di Indonesia khususnya dan berdampak pada penggunaan jilbab yang dikenal dengan masa “revolusi jilbab”. 154 Gaya Busana Kerja Muslimah Indonesia el Harakah Tahun 2013Saat itu sejumlah aktivis wanita muslim mencoba menunjukan identitas keagamaannya melalui penggunaan jilbab yang menutup rapat kepala sesuai dengan syariah Islam. Namun demikian jilbab banyak ditentang oleh berbagai pihak termasuk pemerintah yang saat itu berada pada masa rezim Orde Baru. Gaya jilbab yang menutup rapat kepala dianggap sebagai lambang Islam radikal maupun perlawanan terhadap pemerintah orde baru saat itu. Sejumlah instansi pendidikan, kantor, hingga pemerintahan bahkan mengeluarkan larangan tentang penggunaan jilbab. Barulah pada awal tahun 90-an, penggunaan jilbab menjadi lebih bebas. Hal tersebut merupakan dampak dari mulai dirangkulnya sejumlah organisasi Islam oleh pemerintah Orde Baru terlebih setelah era reformasi pada tahun 1998. Pengguna jilbab mengalami peningkatan pesat, model jilbab dan busana muslim pun semakin bervariasi didukung oleh banyaknya artis yang mulai menggunakan jilbab seperti Inneke Koesherawati, Ratih Sanggarwati, Zaskia Mecca, dan lain sebagainya. Pada tahun 2010, muncul tren Hijabers yang dipopulerkan oleh Hijabers Community, sebuah komunitas wanita muslimah pengguna jilbab, komunitas ini menawarkan konsep busana muslimah yang muda, modern, dan trendi. Sejak kemuncukan komunitas ini, pengguna jilbab di Indonesia semakin bertambah pesat, khususnya di kalangan kaum muslimah muda atau remaja. Model Jilbab dalam Ragam Paham Keislaman di Indonesia Pada dasarnya umat Islam di Indonesia memiliki pemahaman yang terbuka terhadap datangnya sebuah kebudayaan baru, demikian juga dalam pemahaman beragama. Islam yang masuk ke Indonesia melalui proses akulturasi budaya memudahkan masyarakat untuk menerima dan memeluk agama Islam. Namun demikian keterbukaan inilah yang ternyata membagi umat Islam di Indonesia menjadi beberapa pola pemikiran dan pemahaman dalam menafsirkan ajaran agama Islam seperti al Quran dan hadits. Hal inilah yang kemudian memunculkan berbagai persepsi mengenai bentuk jilbab dan batasan aurat wanita pemahaman tersebut terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu tradisionalis dan modernis, kemudian dalam perjalanannya semakin bertambah diantaranya kelompok Islam Neomodernis atau Liberalis hingga Jilbab Menurut Pandangan Kaum Tradisionalis 155Pingki Indrianel Harakah Tahun 2013Kelompok Islam tradisionalis diartikan sebagai kelompok dengan pola pikir ke-Islaman yang terikat pada hasil pemikiran ulama yang hidup antara abad ketujuh hingga ketiga belas Zenrif, 2011 17. Kelompok ini secara historis mendominasi seluruh pendekatan perkembangan penafsiran ajaran Islam masa awal. Tafsir pada masa itu hingga abad pertengahan, bahkan masih digunakan hingga sekarang, menggunakan pendekatan tekstual, literal, normatif. Pendekatan ini berimplikasi terhadap produk pemikiran skriptualis dan formalistik yang kemudian menjadi ciri khusus kelompok Islam tradisional hingga beberapa gerakan Islam tradisional, pengaruh kebudayaan lokal sangat kuat seperti yang terjadi pada kelompok tradisionalis di Indonesia. Hal ini tentu saja sangat berbeda dengan sejumlah tradisionalis di negara timur tengah. Islam tradisionalis, khususnya di negara Indonesia, lebih bersifat terbuka dalam menerima kebudayaan baru di luar agamanya. Misalnya pada Islam tradisionalis di Jawa yang disebarkan oleh Wali Sanga kemudian dikenal dengan istilah Islam Kejawen. Salah satu metode atau cara penyampaian agama Islam yang digunakan Kejawen adalah sinkretisme’ yaitu tata cara kepercayaan masyarakat pribumi lama agama hindu digunakan sebagai alat penerangan syiar Islam yang kemudian lambat laun diluruskan agar masyarakat lekas bisa mengikuti ajaran Islam dengan benar. Sinkritisme dan toleransi merupakan watak dasar keagamaan orang Islam di Jawa yang selalu membuka diri dan bersikap arif terhadap interpretasi maupun olahan baru dari sebuah paham Endraswara, 2012 48. Karena kentalnya budaya Jawa pada ajaran Islam tradisionalis, maka wanita muslimah di Indonesia pada masa itu memilih berbusana yang sesuai dengan tradisi kulturnya, seperti kebaya dan kerudung longgar. Tidak menggunakan model busana muslimah seperti yang digunakan oleh wanita arab berwarna hitam panjang dan menutup rapat aurat. Hingga akhir abad ke 20, sebagian besar wanita Jawa menggunakan kain kebaya yang terbuka, begitu pula pada wanita muslimah yang aktif di pesantren, beberapa hanya menggunakan kerudung longgar yang masih memperlihatkan rambut dan leher Prasetya, 2010 68. Beberapa contoh organisasi masa ORMAS saat ini yang menganut Islam tradisionalis yaitu Nahdhatul Ulama, Qadiriyah Naqsyabandiyah, dan gerakan Jema’ah Jilbab Menurut Pandangan Kaum ModernisIslam modernis muncul setelah masuknya pengaruh modernisasi Islam pada abad ke-19 di Mesir, mereka memiliki pemikiran dan gagasan baru 156 Gaya Busana Kerja Muslimah Indonesia el Harakah Tahun 2013terhadap agama Islam yang lebih modern. Islam modernis pada awalnya berasal dari Islam tradisionalis yang menggunakan acuan tafsir Islam 7 abad VII-XIII Masehi. Kelompok Islam modernis didefinisikan sebagai kelompok yang berpandangan bahwa adanya perkembangan ilmu pengetahuan berpengaruh pada perkembangan budaya kontemporer, mengharuskan umat Islam untuk menafsirkan kembali ajaran-ajaran agama yang dianggap usang, atau melakukan pembaruan terutama yang berkaitan dengan permasalahan sosial sebagai produk akal manusia Zenrif, 2011 19. Berangkat dari pandangan ini, kalangan modernis menggunakan keilmuan modern atau keilmuan barat, seperti psikologi, sejarah, sosiologi dan antropologi dalam menafsirkan ajaran Islam, yang kemudian disebut dengan pendekatan kontekstual. Pemikiran Islam modern semakin cepat bisa diterima di kalangan akademisi, seiring kelompok ini berhasil menguasai hampir seluruh pemikiran kalangan akademisi, khususnya di Perguruan Tinggi Agama Islam karena sifat pemikirannya yang progresif, terbuka, dinamis, dan mengalami penyesuaian terhadap ilmu pengetahuan. Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Islam modernis adalah Islam yang mendasari pemahaman dan penafsiran agamanya dengan ilmu pengetahuan modern atau ilmu pengetahuan barat namun tetap mengacu pada ahli tafsir dan fiqih terdahulu. Islam modernis di Indonesia pada mulanya berasal dari kaum tradisionalis, namun dilandasi oleh keinginan untuk melakukan pembaruan serta melepaskan diri terhadap sinkretisme tradisionalis Islam kejawen, maka terbentuklah kaum modernis. Kaum Islam modernis cukup ketat dalam menerapkan batasan aurat wanita muslimah, seperti harus menutup rapat seluruh aurat kecuali muka dan telapak tangan. Namun demikian, model atau gaya busana masih dibebaskan pada pemakainya, misalnya diperbolehkan mengadopsi tren mode barat asalkan masih sesuai dengan kaidah Islam. Ormas penganut Islam modernis adalah Muhammadiyah dan Persatuan Islam PERSIS. 3. Jilbab Menurut Pandangan Kaum FundamentalisTerdapat dua jenis Islam fundamentalis, yaitu fundamentalis literaris dan liberaris. Keduanya memiliki cara yang berbeda dalam memeluk syariah Islam, yang satu bersifat radikalis sedangkan yang lain moderat. Walaupun keduanya memiliki istilah yang sama, namun kata fundamentalis lebih diarahkan kepada Islam radikal. Sebaliknya, Islam moderat disebut sebagai Islam liberaris atau Neomodernisme Zenrif, 2011 21. Umat Islam secara umum dan golongan fundamentalis secara khusus, sering membandingkan kemunduran diri dengan 157Pingki Indrianel Harakah Tahun 2013kemajuan golongan lain, yaitu kejayaan generasi terdahulu. Melihat kejayaan tersebut, umat Islam yang berusaha maju memiliki empat opsi yaitu dengan mengulang kejayaan masa lalu, meniru golongan lain, membuang satu di antara keduanya, atau membuang keduanya dan berkreasi sendiri Syafaq, 2009 8. Dalam hal ini, Islam fundamentalis lebih suka memilih pengulangan kejayaan masa lalu dan membuang produk golongan lain. Oleh karena itu, kelompok ini juga sering disebut sebagai gerakan revivalis. Secara ideologis, tindakan radikal muslim fundamentalis, khususnya di Mesir, timbul dari pemikiran radikal. Mereka muncul dari suatu landasan berpikir yang didekati dengan metode berpikir ekstrim. Namun, secara sosiologis, kemunculan gerakan mereka karena adanya penekanan dan penindasan atas jumlah mereka yang minoritas. Karakteristik kaum fundamentalis literaris secara umum berpandangan ortodoks, intoleran dan anti-interpretasi. Salah satu contohnya adalah menghilangkan praktik-praktik takhayul dan bid’ah, hal ini dapat berarti seluruh perilakunya dikembalikan lagi kepada zaman Rasulllah SAW terdahulu termasuk menghindari hal-hal yang besifat modern Sumbulah, 2010. Dalam hal berbusana, muslimah fundamentalis cenderung bersikap skeptis terhadap tren busana barat. Beberapa dari mereka ada yang memilih untuk menggunakan cadar berwarna gelap seperti yang digunakan oleh para wanita muslim di negara Arab. Beberapa contoh aktivis fundamentalis di Indonesia diantaranya adalah KISDI Komite untuk Solidaritas Dunia Islam, KAMMI Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia, dan FPI Forum Pembela Islam. 4. Jilbab Menurut Pandangan Kaum Neomodernis Dalam kajian mengenai Islam neomodernis liberalis di Indonesia, dijelaskan bahwa gerakan neomodernis berkembang pada akhir 1960-an dan awal 1970-an, terutama di kalangan mahasiswa yang berlatar belakang tradisionalis. Komunitas mahasiswa ini merupakan generasi pertama dari muslim tradisionalis yang memiliki akses pada pendidikan Tualeka, 2009 24. Untuk memperluas wawasan keilmuannya, di antara mereka terlibat organisasi mahasiswa yang berorientasi modern seperti HMI atau Himpunan Mahasiswa Islam. Awalnya gerakan para intlektual muda tersebut merujuk pada pembaruan pemikiran Islam. Namun, gerakan itu akhirnya lebih mengarah pada neomodernis, dengan mengikuti paradigma gerakan pembaruan modern Fazlur Rahman, seorang pemikir Islam asal Pakistan yang menempuh pendidikan modern serta merupakan tokoh utama dari Neomodernisme. Rahman memetakan empat 158 Gaya Busana Kerja Muslimah Indonesia el Harakah Tahun 2013gerakan pembaruan Islam yang pernah muncul sepanjang dua abad dalam dunia Islam. Pertama, gerakan revivalis Islam, yang ditandai dengan gerakan Wahabisme dan Sanusisme. Kedua, gerakan Islam modernis atau modernisme klasik. Ketiga, gerakan Neorevivalis atau neo-fundamentalis. Keempat, gerakan Neomodernis. Gerakan terakhir ini muncul di kalangan intelektual muda, termasuk di Indonesia yang ingin kembali pada semangat modernisme awal, namun mencari kombinasinya dengan warisan kekayaan keilmuan Islam klasik. Gagasan ide pembaruan dan pemahaman liberal diterima secara luas oleh masyarakat Indonesia dan mampu mengubah sikap-sikap sosial yang cukup mendasar Tualeka, 2009 25. Penyebaran gerakan Islam neomodernis di Indonesia semakin meluas antara lain berkat bergabungnya para intelektual muslim lain seperti Djohan Effendi, Ahmad Wahib, Dawam Rahardjo, Syu’bah Asa, dan Utomo Danan Jaya. Abdurrahman Wahid, sekembalinya dari studi di Timur Tengah yang secara cepat beraliansi dengan gerakan itu. Sebagai konsekuensinya, beberapa perhimpunan pemuda di bawah NU dan kebanyakan ulama yang sering bertukar ide dengan Abdurrahman Wahid secara kuat dipengaruhi oleh pemikiran neomodernis. Neomodernisme di Indonesia seperti tercermin dalam pemikiran Nurcholish Madjid dan Abdurrahman Wahid memiliki beberapa karakteristik seperti berwatak progresif, terbuka, inklusivitas, dan pemahaman liberal Islam yang dapat diterima oleh segala kalangan, pengakuan pluralisme sosial, penekanan perlunya toleransi, dan hubungan harmonis di kalangan masyarakat. Dalam hal berbusana sejumlah ahli agama dalam kelompok neomodernis percaya bahwa menutup aurat dengan jilbab tidak harus menggunakan kain kudung untuk menutup kepala seperti yang sudah ditafsirkan selama ini. Bagi mereka, berjilbab atau tidak itu pilihan yang terpenting adalah menjaga pembahasan di atas, keempat kaum muslim di Indonesia; tradisionalis, modernis, fundamentalis, dan neomodernis, memiliki cara pandang yang berbeda dalam menafsirkan ajaran agama Islam al Quran dan hadits seperti dalam menafsirkan jilbab dan batasan aurat wanita muslimah. Kelompok modernis, khususnya Muhammadiyah dan PERSIS, memandang jilbab sebagai sesuatu yang wajib menutup kepala dengan rapat, dada, dan punggung. Meskipun demikian, kelompok ini sangat terbuka dengan gaya berbusana lain asalkan masih sesuai dengan aturan syariah Islam. Sebaliknya kaum Islam fundamentalis lebih tertutup dan cenderung bersikap skeptis terhadap pembaruan khususnya tren mode busana atau fesyen, walupun tidak 159Pingki Indrianel Harakah Tahun 2013seluruhnya bersikap demikian. Sedangkan Islam neomodernis lebih bebas dalam memandang hal ini, bagi kaum ini menggunakan, tidak menggunakan atau menanggalkan jilbab sesungguhnya merupakan pilihan, apapun alasannya. Dari keempat pandangan berbeda dari masing-masing kelompok, setiap muslimah berhak untuk meyakini dan merujuk pandangan kelompok penelitian ini, pemikiran kaum tradisionalis dan modernis tentang jilbab digunakan untuk menilai batasan aurat muslimah. Berdasarkan pengamatan, umumnya muslimah di Indonesia mengacu pada penafsiran Islam tradisionalis dan modernis, walaupun kebanyakan dari mereka bukan pengikut fanatik. Pemikiran kedua kaum ini dianggap dapat mewakili pemikiran mayoritas muslim Indonesia. Sebut saja dua kelompok besar Islam di Indonesia yang banyak menjadi pegangan kaum muslim di Indonesia. Nahdatul Ulama NU yang mewakili mayoritas muslim tradisionalis Indonesia serta kelompok Muhammadiyah yang mewakili kaum modernis. Kedua kelompok ini bersifat terbuka namun masih memegang fiqih Busana Kerja MuslimahVariabel yang digunakan dalam menentukan kriteria busana kerja muslim mengacu pada beberapa unsur dasar fesyen Elaine Stone yaitu siluet termasuk ukuran dan material texture yang kemudian dianalisis berdasarkan fungsi busana kerja dan syariah Siluet SilhouetteSiluet busana dapat diartikan sebagai penampakan kontur busana secara keseluruhan serta merujuk pada bentuk busana Stone, 2008 9. Berikut beberapa karakteristik siluet beradasarkan syariah dan fungsi busana Siluet Busana Berdasarkan SyariahKriteria siluet busana muslimah menurut fatwa Muhammadiyah yang diambil dari situs resmi Muhammadiyah mengenai aurat dan jilbab, merujuk pada al Quran maupun hadits yaitu 1 menutup seluruh tubuh, termasuk kepala, dada, dan punggung, yang boleh terlihat hanya wajah dan telapak tangan sampai pergelangan, 2 busana tidak ketat atau tidak membentuk lekuk tubuh terutama payudara, pinggang, dan pinggul serta memiliki potongan yang longgar, dalam hal ini berarti mengikuti siluet rectangular, wedge, maupun A line Surtiretna, dkk, 1995 68-69.Siluet busana muslim juga tidak boleh menyerupai pakaian laki-laki. Adapun penggunaan celana panjang untuk wanita muslim dapat disiasati dengan 160 Gaya Busana Kerja Muslimah Indonesia el Harakah Tahun 2013menggunakan celana panjang yang longgar, misalnya celana kulot atau celana pipa berpotongan longgar, serta menggunakan blus hingga menutup setengah paha atau baju kurung. Paduan busana tersebut selain tidak membentuk tubuh bagian bawah kaki juga lebih menegaskan citra tidak menyerupai pria karena tidak ada pria yang menggunakan celana panjang dengan baju kurung maupun jilbab kerudung kecuali laki-laki yang bersorban. 3. Siluet Berdasarkan Konsep Dasar Busana Kerja Busana kerja merupakan busana yang dipakai seseorang ketika melakukan pekerjaannya sesuai dengan profesi masing-masing baik pekerjaan formal maupun informal, luar ruangan out door maupun dalam ruangan indoor, pekerjaan yang memerlukan fisik atau yang lebih banyak memerlukan pikiran Riyanto, 2009 39. Begitu juga jenis busana menurut kesempatannya, ada busana kantor untuk acara formal resmi maupun busana untuk acara semi formal setengah resmi. Secara umum beberapa karakteristik dan siluet busana kerja diantaranya 1 model busana kerja wanita blus, rok, celana praktis dan formal. 2 Model busana kerja sederhana tidak banyak lipatan, plooi, kerutan, jahitan tindis, dan saku. 3 Dapat menggunakan model busana tailored cut atau busana mantel pak untuk nuansa formal seperti blazer atau jas suit. 4 Siluet busana kerja sopan, seperti potongan rok tidak mini, tidak menggunakan lengan berpotongan kutung you can see, blus atasan dan rok juga celana tidak ketat Riyanto, 2009 61.Gambar 1. Contoh model busana kerja Riyanto, 2009Karakterisitik seragam kerja adalah 1 potongan busana harus nyaman dan sopan, serta mendukung aktifitas kerja, 2 bentuk potongan busana 161Pingki Indrianel Harakah Tahun 2013bergaya klasik atau konservatif stelan rok, blus, dan jas. Selain itu, beragam aktifitas wanita karir menuntut mereka untuk menghadiri pertemuan resmi dan setengah resmi dalam jam kantor, sehingga muncul model busana kerja wanita dengan model dressed-up untuk busana resmi yaitu busana yang tinggal menambahkan sesuatu di atas busana tersebut, bross, corsage, scarf atau kalung. Selain itu, ada juga model dressed-down yaitu dengan mengurangi kelengkapan yang dipakai untuk keperluan acara sosial atau bisnis Dharsono, 1993 13-15. 4. Material TextureBerdasarkan fungsi busana kerja, material untuk busana kerja adalah kain yang dapat memberikan kesan nyaman, tidak tembus pandang, mengkilap serta tidak terlalu tebal dan kasar Riyanto, 2009 71. Sementara itu beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bahan pakaian seragam adalah menggunakan bahan yang kuat tahan lama karena digunakan dalam aktifitas bekerja sehari-hari, serta mudah dalam perawatannya. Sedangkan material berdasarkan aturan syariah Islam adalah material berupa kain yang tidak tipis atau tidak transparan, sesuai dengan sabda Rasullullah SAW dalam beberapa hadits riwayat Abu Dawud dan Ahmad Surtiretna, 1995 59,69. Adapun kain transparan tersebut ditakutkan dapat memancing fitnah dari pihak laki-laki. Wanita yang menggunakan pakaian tipis dalam Islam disebut juga sebagai kasiyatun ariyat, Rasullullah SAW mengancam wanita yang berpakaian tetapi sebenarnya telanjang. “wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian”. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa bahan atau material busana kerja muslim yang sesuai dengan syariah dan fungsi busana kerja adalah 1 bahan cukup tebal tidak tipis dan tidak tembus pandang seperti bahan wol, tweed, katun, suede, atau jika ingin menggunakan bahan tipis seperti sifon harus dilapisi dengan kain penutup furing, 2 Bahan tidak mengkilap, warna tidak mencolok mata, 3 bahan nyaman digunakan dan mendukung aktifitas bekerja, 4 perawatan bahan harus mudah karena busana cenderung sering digunakan, 5 penggunaan ornamen atau ragam hias pada material tidak berlebihan atau terlalu ramai untuk mengejar kesan Gaya Busana Kerja Muslim 162 Gaya Busana Kerja Muslimah Indonesia el Harakah Tahun 2013Analisis dilakukan untuk melihat wujud visual gaya busana kerja muslimah yang sesuai dengan kriteria. Metode yang dilakukan adalah melakukan penilaian terhadap sejumlah foto busana kerja muslim wanita, baik yang didapatkan melalui majalah, situs jual-beli online, dan dokumentasi pribadi. Pada setiap gambar, variabel siluet dan material diberikan poin 1-5 sesuai dengan ketentuan Syariah Islam S dan fungsi F busana tabel 1 menunjukkan beberapa analisis gaya busana kerja muslimah. Tabel 1. Analisis gaya busana kerja muslimTabel 1. Analisis gaya busana kerja muslim b Keterangan Detail dan t ekstur yang sederhana dan serasi, serta warna yang t idak mencolok mata sangat mendukung aktifitas bekerja Keterangan Celana terla lu lebar kurang sesuai dengan kepraktisan busana kerja, l eher V terla lu rendah Keterangan Penggunaan bahan kaos/jersey terlalu kasual digunakan sebaga i busana kantor Sumber m Sumber m Sumber Dokumentasi pribadi 163Pingki Indrianel Harakah Tahun 2013Detail dan tekstur yang sederhana dan paduan warna hita m dan merah yang serasi sangat mendukung aktifitas bekerja Busana memiliki potongan yang praktis sehingga dapat mendukung aktifitas bekerja, namun harus memilih bahan yang tepat agar tidak terlalu tebal dan panas Bahan tipis dimodifikasi dengan penggunaan teknik drapery memberika n kesan layering, sehingga dapat memberikan siluet longgar. Namun busana tersebut tidak memiliki citra busana kerja, harus ada p enambahan blazer, agar terlihat lebih formal Sumber Dokumentasi pribadi Sumber Sumber 164 Gaya Busana Kerja Muslimah Indonesia el Harakah Tahun 2013Kesan formal didapatkan melalui penggunaan blazer, detail frill yang proporsional cukup praktis dan mendukung aktifitas bekerja Penggunaan warna hitam dan potongan blazer yang sederhana cocok digunakan sebagai busana kerja formal Busana praktis dan berkesan formal Sumber Sumber Dokumentasi pribadi Sumber Dokumentasi pribadi 165Pingki Indrianel Harakah Tahun 2013Penggunaan bahan kaos dan celana motif leopard kurang mencitrakan kriteria busana kerja baik formal maupun semi formal Perpaduan blazer dengan blus bermotif garis dan rok warna hitam dapat digunakan baik untuk kesempatan formal/semiformal Material denim dengan paduan sifon yang sudah dilapisi furing berhasil menciptakan nuansa busana kerja semi formal Sumber Dokumentasi pribadi Sumber Dokumentasi pribadi 166 Gaya Busana Kerja Muslimah Indonesia el Harakah Tahun 2013Berdasarkan analisis gambar di atas maka didapatkan hasil sebagai berikut 1. Gaya busana dengan siluet yang sesuai maupun mendekati kriteria syariah poin 4-5 terdapat pada gambar 2. Gaya busana dengan siluet yang sesuai maupun mendekati konsep dasar busana kerja poin 4-5 terdapat pada gambar 3. Irisan dari gaya busana dengan penerapan syariah dan konsep dasar busana kerja terdapat pada tiga gambar di bawah, dijelaskan dalam tabel berikut  Penggunaan siluet lurus dan tidak membentuk lekuk tubuh terlihat pada gambar 1,2,3  Penggunaan bahan yang tidak ketat maupun transparan gambar 1,2, 3  Bagian dada ditutupi melalui penggunaan blazer atau atasan berpotongan longgar gambar 1 & 2 maupun jilbab panjang gambar 3  Gaya busana kerja ditunjukan melalui penggunaan atasan model blazer serta warna-warna yang netral dan cenderung gelap  Mencerminkan kriteria busana kerja yang praktis dan fleksibel gambar 1,2,3 karena memiliki konsep padu-padan mix and match yang baik sehingga mudah diaplikasikan dengan jenis busana lain dan digunakan dalam berbagai kesempatan acara Berdasarkan analisis gambar di atas maka didapatkan hasil sebagai berikut 1. Gaya busana dengan siluet yang sesuai maupun mendekati kriteria syariah poin 4-5 terdapat pada gambar 2. Gaya busana dengan siluet yang sesuai maupun mendekati konsep dasar busana kerja poin 4-5 terdapat pada gambar 3. Irisan dari gaya busana dengan penerapan syariah dan konsep dasar busana kerja terdapat pada tiga gambar di bawah, dijelaskan dalam tabel berikut  Penggunaan siluet lurus dan tidak membentuk lekuk tubuh terlihat pada gambar 1,2,3  Penggunaan bahan yang tidak ketat maupun transparan gambar 1,2, 3  Bagian dada ditutupi melalui penggunaan blazer atau atasan berpotongan longgar gambar 1 & 2 maupun jilbab panjang gambar 3  Gaya busana kerja ditunjukan melalui penggunaan atasan model blazer serta warna-warna yang netral dan cenderung gelap  Mencerminkan kriteria busana kerja yang praktis dan fleksibel gambar 1,2,3 karena memiliki konsep padu-padan mix and match yang baik sehingga mudah diaplikasikan dengan jenis busana lain dan digunakan dalam berbagai kesempatan acara Berdasarkan analisis gambar di atas maka didapatkan hasil sebagai berikut1. Gaya busana dengan siluet yang sesuai maupun mendekati kriteria syariah poin 4-5 terdapat pada gambar 2. Gaya busana dengan siluet yang sesuai maupun mendekati konsep dasar busana kerja poin 4-5 terdapat pada gambar 167Pingki Indrianel Harakah Tahun 2013Berdasarkan analisis gambar di atas maka didapatkan hasil sebagai berikut 1. Gaya busana dengan siluet yang sesuai maupun mendekati kriteria syariah poin 4-5 terdapat pada gambar 2. Gaya busana dengan siluet yang sesuai maupun mendekati konsep dasar busana kerja poin 4-5 terdapat pada gambar 3. Irisan dari gaya busana dengan penerapan syariah dan konsep dasar busana kerja terdapat pada tiga gambar di bawah, dijelaskan dalam tabel berikut  Penggunaan siluet lurus dan tidak membentuk lekuk tubuh terlihat pada gambar 1,2,3  Penggunaan bahan yang tidak ketat maupun transparan gambar 1,2, 3  Bagian dada ditutupi melalui penggunaan blazer atau atasan berpotongan longgar gambar 1 & 2 maupun jilbab panjang gambar 3  Gaya busana kerja ditunjukan melalui penggunaan atasan model blazer serta warna-warna yang netral dan cenderung gelap  Mencerminkan kriteria busana kerja yang praktis dan fleksibel gambar 1,2,3 karena memiliki konsep padu-padan mix and match yang baik sehingga mudah diaplikasikan dengan jenis busana lain dan digunakan dalam berbagai kesempatan acara 3. Irisan dari gaya busana dengan penerapan syariah dan konsep dasar busana kerja terdapat pada tiga gambar di bawah, dijelaskan dalam tabel berikutSimpulanKriteria busana kerja muslim yang sesuai dengan syariah dalam perspektif Islam tradisionalis khususnya modernis diantaranya tidak memiliki siluet yang membentuk tubuh atau tidak ketat longgar serta penggunaan material yang tidak transparan. Sedangkan kriteria busana kerja formal maupun semi formal lebih mengarah pada segi kepraktisan dalam bekerja, siluet yang sopan tertutup, bahan yang tidak tipis atau transparan, nyaman digunakan dan tidak mengkilat, perawatan bahan yang mudah, serta penggunaan detail, ornamen, dan warna yang serasi-sederhana tidak berlebihan. Beberapa contoh wujud visual dari kriteria tersebut dapat dilihat melalui analisis pada sejumlah gambar busana kerja muslimah, baik melalui majalah, situs jual-beli online, maupun dokumentasi pribadi. Berdasarkan hasil analisis gambar, salah satu jenis pakaian yang dapat digunakan sebagai busana kerja sekaligus memenuhi kriteria syariah adalah jenis blazer dengan warna-warna yang netral maupun gelap. Selain mudah dilakukan padupadan, blazer juga memiliki potongan longgar yang dapat menutup aurat. Busana kerja muslimah yang sesuai dengan kriteria syariah, konsep dasar busana kerja maupun tren, diharapkan dapat membantu karyawati muslimah untuk berhijab secara syar’i, profesional, dan trendi. Daftar Pustaka 168 Gaya Busana Kerja Muslimah Indonesia el Harakah Tahun 2013Dharsono, Poppy. 1993. Bagaimana Berbusana Serasi dan Muda. Majalah Femina Suwardi. 2012. Buku Agama Jawa, Menyusuri Jejak Spiritualitas Jawa. Bantul, Yogyakarta Lembu Heru. 2010. Buku Identitas Perempuan Indonesia Status, Pergeseran Relasi Gender, dan Perjuangan Ekonomi Publik. Depok Desantara. Riyanto, Arifah & Liunir Zulbahri. 2009. Modul Dasar Busana. Modul Mata Kuliah, Program studi Pendidikan Tata Busana Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia Elaine. 2008. The Dynamics of Fashion. New York Fairchild Books. Sumbulah, Umi. 2010. Fundamentalisme Sebagai Fenomena Keagamaan. Blog Sivitas Akademik Fakultas Syariah UIN Malang. diunduh pada Juni 2013.Surtiretna, Nina dan Anne Rufaidah. 1995. Anggun Berjilbab. Indonesia Hammis. 2009. Menggali Akar Gerakan Fundamentalisme Islam Di Mesir. Al Afkar. Vol 19, No 1. diunduh pada Juni 2013.Tualeka, Hamzah. 2009. Gerakan Neomodernisme Islam di Indonesia Perspektif Nurcholish Madjid dan Abdurrahman Wahid. Al Afkar. Vol 19, No 1. diunduh pada Juni 2013.Zenrif, Fauzan. 2011. Islam Liberalisme, Radikalisme dan Fundamentalisme. Blog Sivitas Akademik Fakultas Syariah UIN Malang. diunduh pada Juni 2013. Zulaikha, Ellya. 2003. Kajian Desain Terhadap Hibriditas dalam Gaya Jilbab di Indonesia. Tesis. Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung. ... The increasing number and higher rank positions of female workers in formal sector areas are certainly changes the style of office wear business attire today. The modern lifestyle of urban female workers especially in Jakarta, Indonesia, has led the office wear to be more efficient in style, flexible, practical, and trendy Indrianti P. , 2013 Indrianti P. , 2017. Female workers want to present themselves in more fashionable look, yet simple and professional. ...Number of female workers in formal sector increasing all around Indonesia especially in Jakarta, that include Muslim women Muslimah workers wearing Jilbab headscarf for daily work activities. Outerwear garment blazer, suite, and coat, is one of their choice for office wear which gives professional, practical, and stylish look; in additions the loose silhouette assumed to help covering the aurat. Base on that potential this paper aims to explore the prospect and criteria of Outerwear as office wear that made or designed specifically for Muslim workers. Research conducted by distributing questionnaires to 100 respondents to collect preliminary data about Muslim women preferences of wearing Outerwear for daily work activities; then followed by semi structural interview about Outerwear garments regarding to the appropriate Sharia and aesthetic aspect Fashion Components. Result of this research indicates criteria of Outerwear as Muslim office wear. The criteria include, 1 Silhouette Loose-fitting, not bulky and practical cuts. 2 Detail Variant and unique details of sleeves or collar. 3 Texture Variant ornaments geometric and flora or Sulur, non-transparent, easy care and comfortable breathable fabrics. 4 Colour Soft and dark colour to create formal image. 5 Market and Consumer Early majority group.... The increasing number and higher rank positions of female workers in formal sector areas are certainly changes the style of office wear business attire today. The modern lifestyle of urban female workers especially in Jakarta, Indonesia, has led the office wear to be more efficient in style, flexible, practical, and trendy Indrianti P. , 2013 Indrianti P. , 2017. Female workers want to present themselves in more fashionable look, yet simple and professional. ...Number of female workers in formal sector increasing all around Indonesia especially in Jakarta, that include female muslim muslimah workers wearing hijab for daily work activities. Outerwear blazer and coat is one of their choice for work clothing which give them professional, practical, and stylish look; in additions the loose silhouette assumed to help covering the aurat. Base on that potential this paper aims to explore the prospect of outerwear as work clothing that made or designed specifically for female muslim workers. Research conducted by distributing questionnaires to 100 respondents to collect preliminary data about muslimah preferences of wearing outerwear for daily work activities; then followed by semi structural interview about sharia and fashion components silhouette, detail, texture, and color. Result of this research indicates criteria for outerwear as an alternative of muslimah work clothing. The criteria include, 1 Silhouette Loose-fitting, not bulky, and practical. 2 Detail Variant and unique details of sleeves or collar. 3 Texture Variant motifs geometric and flora or sulur, non-transparent, easy care and comfortable breathable fabric. 4 Color Soft and dark colour to create formal ChaniagoTjetjep Rohendi RohidiTriyanto TriyantoBajuKurung is a traditional dress of the Malay community in several countries namely Malaysia, Indonesia, Brunei Darussalam, and southern Thailand. The traditional clothes worn by Palembang women including in the form of bajukurung. In the development era of bajukurung replaced by modern clothes. The modification of bajukurung is now made according to the tastes of customers with a variety of shapes and accessories. This study aims to analyze the aesthetic response to the rules of wearing Palembang's traditional clothing in service in the form of patterns, motifs, textures, and colors of clothes worn by employees. Through this interdisciplinary approach by using qualitative method. The data is presented in the descriptive form. The object of study was the employee's bajukurung in Palembang Government Tourism office. The research data sources are primary and secondary data. The data collection techniques are conducted by observation, interview, and document study. The analysis procedure is conducted by data reduction, data presentation, and data verification. The analysis was conducted with the aesthetic formalism theory, the validity of the data by triangulation of data sources. The results showed that the aesthetic response of the employees was expressed through patterns, motifs, colors, and textures of the bajukurung material that were modified with the addition of beads, sequins, and ribbons. The aesthetic response of the user to the style modification of the kurung displays the beauty of clothes but does not eliminate the original form. Modifications to the clothes do not interferethe activities of the employees while AfifahOne of the themes that are often sought after by Muslim women on social media is the syar'i clothing. It aims to find clothes that are in accordance with the shari'ah of Religion. On the contrary, the production of syar'i clothing on social media is increasing. This study would like to look further at how media discourse attracts attention and constructs women's understandings of the syar'i clothing. This study use the discourse analysis approach by Ernesto Laclau and Chantal Mouffe – with stages exploration, identification, classification and interpretation. The results of this study are 1 the syar'i clothing discourse on social media is one form of social phenomena in society that is in the form of the emergence of a movement from a particular group in the State of Indonesia 2 basically that discourse is hegemony to clothing not syar'i. 3 the discourses also show the existence of certain motives from the pro syar'i group, namely in the form of realizing and demanding equality and recognition as the cultures of Indonesian society which already existed and were known in Indonesian society. Salah satu tema yang sering diminati oleh wanita muslim di media sosial adalah Pakaian Syar’i. Hal ini bertujuan mencari pakaian yang sesuai dengan syari’at Agama. Sebaliknya, produksi Pakaian Syar’i di media sosial pun semakin meningkat. Kajian ini ingin melihat lebih jauh bagaimana wacana media menarik perhatian dan mengkonstruk pemahaman-pemahaman wanita tentang Pakaian Syar’i. Kajian ini menggunakan pendekatan analisis wacana Ernesto Laclau dan Chantal Mouffe – dengan Tahapan; eksplorasi, identifikasi, klasifikasi dan interpretasi. Hasil dari kajian ini adalah 1 wacana Pakaian Syar’i di media sosial adalah salah satu bentuk fenomena sosial di masyarakat yakni berupa munculnya sebuah gerakan dari kelompok tertentu di Negara Indonesia 2 pada dasarnya wacana-wacana tersebut merupakan bentuk hegemoni terhadap pakaian-pakaian yang dianggap tidak syar’i. 3 wacana-wacana itu juga menunjukkan adanya motif-motif tertentu dari kelompok pro syar’i yakni berupa mewujudkan dan menuntut kesetaraan dan pengakuan selayaknya budaya-budaya masyarakat Indonesia yang sudah lebih dulu ada dan dikenal di masyarakat Berbusana Serasi dan Muda. Majalah FeminaPoppy DharsonoDharsono, Poppy. 1993. Bagaimana Berbusana Serasi dan Muda. Majalah Femina Neomodernisme Islam di Indonesia Perspektif Nurcholish Madjid dan Abdurrahman WahidHamzah TualekaTualeka, Hamzah. 2009. Gerakan Neomodernisme Islam di Indonesia Perspektif Nurcholish Madjid dan Abdurrahman Wahid. Al Afkar. Vol 19, No 1. diunduh pada Juni 2013.Buku Agama Jawa, Menyusuri Jejak Spiritualitas JawaSuwardi EndraswaraEndraswara, Suwardi. 2012. Buku Agama Jawa, Menyusuri Jejak Spiritualitas Jawa. Bantul, Yogyakarta Lembu StoneStone, Elaine. 2008. The Dynamics of Fashion. New York Fairchild Identitas Perempuan Indonesia Status, Pergeseran Relasi GenderHeru PrasetyaPrasetya, Heru. 2010. Buku Identitas Perempuan Indonesia Status, Pergeseran Relasi Gender, dan Perjuangan Ekonomi Publik. Depok Desain Terhadap Hibriditas dalam Gaya Jilbab di Indonesia. Tesis. Fakultas Seni Rupa dan DesainEllya ZulaikhaZulaikha, Ellya. 2003. Kajian Desain Terhadap Hibriditas dalam Gaya Jilbab di Indonesia. Tesis. Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Sebagai Fenomena Keagamaan Blog Sivitas Akademik Fakultas Syariah UIN MalangUmi SumbulahSumbulah, Umi. 2010. Fundamentalisme Sebagai Fenomena Keagamaan. Blog Sivitas Akademik Fakultas Syariah UIN Malang. php/komunitas/blog-fakultas/entry/fundamentalisme-sebagai-fenomena- keagamaan_ftn2 diunduh pada Juni 2013.Menggali Akar Gerakan Fundamentalisme Islam Di MesirHammis SyafaqSyafaq, Hammis. 2009. Menggali Akar Gerakan Fundamentalisme Islam Di Mesir. Al Afkar. Vol 19, No 1. diunduh pada Juni 2013.Islam Liberalisme, Radikalisme dan Fundamentalisme Blog Sivitas Akademik Fakultas Syariah UIN MalangFauzan ZenrifZenrif, Fauzan. 2011. Islam Liberalisme, Radikalisme dan Fundamentalisme. Blog Sivitas Akademik Fakultas Syariah UIN Malang. http//syariah. diunduh pada Juni 2013.Poppy DharsonoDharsono, Poppy. 1993. Bagaimana Berbusana Serasi dan Muda. Majalah Femina Bagi kamu yang berhijab, rok panjang pastinya menjadi fashion item yang wajib dimiliki. Untuk mendapatkan penampilan yang sempurna, kamu tidak bisa sembarangan memilih atasan yang untuk dipadukan dengan rok panjangmu. Kamu harus menyesuaikan atasan apa yang cocok dengan jenis rok panjang yang kamu pakai. Nah, berikut adalah padu padan atasan yang paling cocok untuk rok panjang hijab yang harus kamu tahu! merupakan salah satu media kecantikan wanita terbesar di Indonesia. Ada 20-30 artikel baru setiap harinya yang membahas tentang Kecantikan, Fashion, Health, Food, dan Giveaway menarik. Yuk, cek selalu artikel populer setiap harinya dengan bookmark, Facebook, LINE beautynesia, dan Beautynesia Apps!Kaos Lengan Panjang dan A-line SkirtKalau kamu ingin tampil casual tapi tetap feminin, kamu bisa memilih rok model A-line yang sangat nyaman dipakai ini. A-line skirt ini bisa kamu padukan dengan kaos lengan panjang, praktis banget kan, ladies? Gaya ini cocok kamu pakai untuk sehari-hari atau untuk hangout dengan dan Flared SkirtGaya yang satu ini enggak beda jauh dengan gaya rok panjang hijab yang pertama. Flared skirt punya bentuk yang mirip dengan model A-line, tetapi bagian bawahnya lebih lebar. Rok model ini akan cocok dipadukan dengan kemeja lengan panjang. Kamu bisa menggunakan outfit yang satu ini untuk pergi Cardigan dan Pencil SkirtRok dengan bentuk seperti ini dapat membantu kamu terlihat lebih kurus,lho. Atasan yang paling cocok dipadukan dengan pencil skirt adalah cardigan yang panjangnya selutut hingga semata kaki. Agar lebih nyaman, kamu lebih baik memilih sleevless inner atau kamu bisa memilih inner berlengan panjang dan memakai sleeveless Tanpa Kancing dan Standard Pleated SkirtPleated skirt atau yang lebih dikenal dengan rok rempel ini juga cocok untuk kamu pakai di berbagai kesempatan. Atasan yang bisa kamu pilih adalah blazer tanpa kancing dan cukup dengan inner kaos saja. Gaya ini cocok dipakai untuk pergi ke kantor atau pun untuk Jeans dan Rok Model AccordionSudah pernah dengar model accordion skirt? Atau mungkin kamu lebih menganalnya dengan istilah rok plisket. Sebian orang mungkin berpikir rok model ini terkesan "jadul". Tapi, jangan khawatir ladies, kamu bisa padukan model rok ini dengan jaket jeans dan merubah kesannya menjadi kekinian!Nah, itu dia atasan yang cocok untuk rok panjang hijab kamu. Mana yang paling cocok denganmu, ladies? Sebagai wanita kita biasanya ingin tetap tampil menarik dan cantik dalam situasi apa pun dan kapan pun. Salah satunya ketika sedang bekerja, pastilah kita mempersiapkan pakaian dan dandanan yang membuat tampilan lebih fresh dan siap untuk menghadapi tantangan. Namun, biasanya kita bingung nih bagaimana menyiapkan setelan baju kerja wanita kantor yang tepat dan nyaman. Terutama bagi wanita muslimah untuk memilih paduan hijab dan busana kerja yang pas. Pada kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai paduan hijab dan busana kerja yang tepat, simpel, dan nyaman dipakai untuk bekerja sehari-hari. Langsung saja Anda bisa cek pembahasan di bawah ini. 11 Style Paduan Hijab dan Busana Kerja Dalam bekerja, yang dibutuhkan paling utama adalah efisiensi gerakan. Misalnya saja ketika Anda butuh untuk memberikan laporan kepada atasan, atau sering sekali mengambil berkas-berkas penting. Nah, Anda memerlukan pakaian yang mendukung aktivitas kerja ini. Sehingga paduan hijab dan busana kerja yang sesuai untuk muslimah sangat diperlukan. Lalu, gimana nih cara memadukan style kantor simple, nyaman, sekaligus elegan untuk digunakan sehari-hari selama bekerja? Nah, style hijab kantoran tersebut bisa Anda simak di penjelasan di bawah ini. 1. Menggunakan Rok dan Hijab yang Memiliki Warna Senada Hal paling simple yang bisa Anda lakukan pertama dalam paduan hijab dan busana kerja ini, yaitu dengan menggunakan rok dan hijab yang memiliki warna senada. Meski pilihan pertama ini terlihat simple, tetapi akan membantu Anda untuk menemukan pakaian yang pas ketika diburu-buru oleh waktu. Misalnya ada rapat dadakan di waktu yang seharusnya libur atau ada urusan mendadak lainnya. 2. Menggunakan Tampilan Warna yang Netral Mengapa sih harus menggunakan warna yang cenderung netral? Hal ini akan membuat Anda lebih mudah untuk mencocokkan dengan tas, sepatu, maupun aksesoris yang Anda gunakan nantinya. Selain perpaduan warna-warna yang netral, Anda juga bisa menggunakan hijab segiempat dengan kaos turtle neck yang dipadukan dengan vest ukuran oversized dan celana stripes. 3. Menggunakan Warna-Warna yang Lebih Kontras Penggunaan warna seperti gelap dan terang ini sangat cocok loh Anda gunakan untuk bekerja. Misalnya saja penggunaan warna merah terang yang dipadukan dengan warna pink cerah. Walau terlihat mencolok, tetapi Anda patut mencobanya. Paduan hijab dan busana kerja yang ketiga ini akan lebih terlihat sempurna apabila Anda percaya diri dengan penampilan yang terlihat fresh ini. 4. Penggunaan Satu Warna yang Senada Memang apa salahnya apabila menggunakan satu warna yang senada? Dengan menggunakan warna yang senada, Anda bisa dengan mudah membuat paduan hijab dan busana kerja yang simpel sekaligus nyaman digunakan. Misalnya saja menggunakan jilbab egi empat dengan kemeja dan celana kain atau rok plisket. Selain bisa digunakan sebagai busana kerja, ide tersebut juga bisa digunakan untuk nongkrong bersama teman atau pergi ke kondangan loh. 5. Menggunakan Outer yang Pendek Atau Panjang Sesuai Selera Style kantor hijab modern yang kelima yaitu dengan menggunakan outer sesuai selera Anda. Ada berbagai macam jenis outer loh, yaitu cardigan rajut, vest, kemeja, blazer, atau lace brokat. Dengan outer yang sudah disebutkan tersebut, Anda bisa memadukannya dengan celana kulot, rok plisket, rok button, kaos berwarna cerah seperti putih, atau bisa juga menggunakan kemeja yang lebih pendek. Selain itu untuk jilbabnya sendiri bisa menggunakan pashmina atau jilbab segi empat yang sering digunakan untuk kegiatan sehari-hari. 6. Menggunakan Mini Dress Sebagai Perpaduan Bawahan Paduan hijab dan busana kerja yang keenam ini sebenarnya terbilang baru karena muslimah akan jarang memadukan mini dress sebagai bagian dari fashionnya. Namun, Anda patut untuk mencobanya loh. Oh iya, mini dress ini yang dimaksud dress yang mencapai lutut yah, bukan mini dress yang sampai paha saja. Nah, sebelum menggunakan mini dress ini, Anda bisa menggunakan celana legging dulu di dalamnya. Anda juga bisa memadukannya dengan outer sesuai dengan saran nomor lima loh. Jadi, sesuaikan saja dengan selera ya. 7. Menggunakan Hijab Bermotif Sebagai Poin Utama Nah, ide ketujuh berikutnya yaitu memanfaatkan hijab bermotif sebagai poin utama dalam busana kantor Anda. Bisa menggunakan motif kotak-kotak atau motif bunga-bunga. Nah, dengan hijab bermotif ini, Anda hanya memerlukan paduan atasan dan bawahan berwarna netral atau yang tidak bermotif alias warna polos saja. Sehingga membuat tampilan Anda benar-benar on poin di bagian jilbabnya saja. 8. Perpaduan Berbagai Macam Rok Bagi Anda yang ingin tampil lebih anggun dan feminim, Anda bisa memadukan berbagai macam rok loh. Misalnya saja Anda ingin memadukan rok plisket dengan atasan kemeja atau kaos dan kemudian dipadukan dengan cardigan. Atau Anda juga bisa menggunakan rok button yang dipadukan dengan kaos dan outer berupa blazzer sehingga tampilan menjadi lebih formal dan sangat cocok untuk digunakan ketika bekerja. 9. Penggunaan Ikat Pinggang di Luar Outer Paduan yang ke sembilan yaitu menggunakan ikat pinggang di bagian luar outer. Anda bisa menggunakan ikat pinggang dengan kepala yang cukup menonjol ukurannya atau ikat pinggang yang warnanya lebih mencolok daripada warna busana Anda. Namun, usahakan tetap senada ya. Selain membuat penampilan menjadi lebih menarik, penggunaan ikat pinggang ini akan membuat tubuh Anda menjadi lebih ramping. 10. Penggunaan Kemeja Tunik Sebagai Atasan Utama Selain bisa digunakan sebagai outer, Anda juga bisa menggunakan kemeja yang berbentuk tunik ini sebagai atasan utama loh. Pakaian jenis ini sangat cocok digunakan untuk Anda yang memiliki tubuh yang ramping dan tinggi. Kemeja tunik ini sendiri bisa Anda padukan dengan ikat pinggang juga seperti saran di ide ke sembilan sebelumnya. Selain ikat pinggang, Anda juga bisa memadukannya dengan celana kain atau celana kulot. Selain itu Anda juga bisa menambahkan sepatu hak yang memiliki warna senada dengan kemeja atau jilbab yang digunakan. 12. Menggunakan Celana Jeans Meski sangat jarang kantor yang menyarankan menggunakan celana jeans, tapi Anda patut mencobanya. Terutama apabila kantor Anda memiliki aturan yang bebas terhadap berpakaian yang terpenting sopan dan rapi. Nah, penggunaan celana jeans ini bisa Anda padukan dengan kemeja tunik di nomor 10 atau outer panjang lainnya seperti saran nomor 5. Nah, itulah 11 cara dalam paduan hijab dan busana kerja yang kami jelaskan di artikel dan bisa Anda coba untuk digunakan bekerja nantinya. Oh iya, Anda juga bisa loh memadu padankan 11 cara di atas sehingga menciptakan rangkaian paduan busana kerja yang baru. Apabila ide-ide bermanfaat, Anda bisa membagikannya kepada teman, sahabat, pasangan, atau keluarga yang sedang membutuhkan ya.. Untuk Anda yang sudah mencoba atau bahkan menemukan rangkaian busana baru, yuk ceritakan pengalaman Anda kepada kami di bawah ini ya. Horaire priere Montréal Vous ne cherchez pas l'horaire priere Montréal? Cliquez sur détecter ma position pour avoir les horaires de prière selon votre position GPS. imsak Montréal Ramadan 2023 Heure de prière Montréal pour Juin 2023Ces horaires de prières Horaire priere Montréal, sont donnés à titre indicatif, et des décalages par rapport à d'autres méthodes de calcul peuvent être observés. DateAdhan FajrAdhan DhohrAdhan AsrAdhan MaghrebAdhan Icha 01 Juin 2023 0316 1253 1701 2036 2230 02 Juin 2023 0315 1253 1701 2037 2231 03 Juin 2023 0314 1253 1701 2038 2232 04 Juin 2023 0313 1253 1702 2038 2234 05 Juin 2023 0312 1253 1702 2039 2235 06 Juin 2023 0311 1253 1703 2040 2236 07 Juin 2023 0310 1254 1703 2041 2237 08 Juin 2023 0310 1254 1703 2041 2238 09 Juin 2023 0309 1254 1704 2042 2239 10 Juin 2023 0308 1254 1704 2043 2240 11 Juin 2023 0308 1254 1704 2043 2241 12 Juin 2023 0307 1255 1704 2044 2242 13 Juin 2023 0307 1255 1705 2044 2243 14 Juin 2023 0307 1255 1705 2045 2244 15 Juin 2023 0306 1255 1705 2045 2244 16 Juin 2023 0306 1255 1706 2046 2245 17 Juin 2023 0306 1256 1706 2046 2245 18 Juin 2023 0306 1256 1706 2046 2246 19 Juin 2023 0306 1256 1706 2047 2246 20 Juin 2023 0306 1256 1707 2047 2246 21 Juin 2023 0306 1256 1707 2047 2247 22 Juin 2023 0307 1257 1707 2047 2247 23 Juin 2023 0307 1257 1707 2047 2247 24 Juin 2023 0307 1257 1707 2047 2247 25 Juin 2023 0308 1257 1708 2048 2247 26 Juin 2023 0308 1258 1708 2048 2247 27 Juin 2023 0309 1258 1708 2048 2247 28 Juin 2023 0309 1258 1708 2048 2246 29 Juin 2023 0310 1258 1708 2047 2246 30 Juin 2023 0311 1258 1708 2047 2245 Horaire priere Montréal pour Imsak et Iftar Le temps de imsak à Montréal ou il faut arrêter de manger est prévu à 0256, pour le Iftar pour rempre le jeune est à 2046. Calendrier Ramadan de 2023 Montréal - Awkat salatLe début du Ramadan est prévu pour le Jeudi 23/3/2023 Jour Ramadan imsak Fajr iftar 1 ramadan052005301911 2 ramadan051805281912 3 ramadan051605261913 4 ramadan051405241915 5 ramadan051205221916 6 ramadan051005201917 7 ramadan050805181919 8 ramadan050605161920 9 ramadan050405141921 10 ramadan050105111923 11 ramadan045905091924 12 ramadan045705071925 13 ramadan045505051926 14 ramadan045305031928 15 ramadan045105011929 16 ramadan044904591930 17 ramadan044704571932 18 ramadan044404541933 19 ramadan044204521934 20 ramadan044004501935 21 ramadan043804481937 22 ramadan043604461938 23 ramadan043404441939 24 ramadan043104411941 25 ramadan042904391942 26 ramadan042704371943 27 ramadan042504351945 28 ramadan042304331946 29 ramadan042104311947 30 ramadan041904291948 Beberapa tahun belakangan ini, saya lebih memilih memakai rok untuk dikenakan. Alasannya karena lebih feminim dan terlihat lebih cantik. Koleksi warna rok yang saya miliki, cokelat tua, jeans dengan beberapa model, orange, biru tua, biru muda, warna monochrome. Saya memiliki kebiasaan terlalu lama untuk menetapkan pilihan blouse atau atasan muslimah mana yang dapat dipadu padankan dengan pilihan rok yang saya miliki. Kreatif, inovatif tidak melulu hadir pada satu pekerjaan yang dijalani, namun juga menyangkut fashion busana ataupun pakaian yang menjadi lebih kreatif dan inovatif. Terutama saat memadu padankan berbagai model busana dengan model lainnya dan juga padu padan satu warna busana dengan warna lainnya. Busana muslimah syar'i yang biasanya identik dengan warna gelap, kini hadir dalam banyak warna yang bisa dipakai sesuai dengan warna yang saya sukai serta dengan kondisi acara ata kegiatan yang akan saya datangi. Namun sudah seharusnya saya dapat memutuskan lebih cepat, atasan muslimah manakah untuk pilihan rok yang saya ingin pakai. Saya seharusnya dapat memadu padankan warna busana muslimah seperti dua item, yaitu atasan dan skirt style dengan cara yang tepat, benar dan sesuai agar penampilan tidak terkesan norak dan berlebihan. Beberapa padu padan warna rok dengan atasan muslimah ini diharapkan dapat mempermudah saya dalam menentukan pilihan berbusana. Saya mengambil contoh-contoh tersebut untuk menjadi inspirasi dalam memilih gaya busana yang tepat dan cocok untuk digunakan. Ada tips, tips pertama bisa dengan memilih warna rok dengan warna kulit, pilihlah warna-warna netral seperti hitam, abu-abu dan warna netral lainnya, hal ini agar penampilan saya menjadi terkesan natural. Namun pemakaian warna cerah juga tidak dapat mengurangi tampilan stylish, lho. Apalagi kini banyak warna rok yang cerah yang hadir dengan tampilan cantik dan menarik. Salah satu kreasi atau padu padan ini akan saya contoh dan menjadi referensi berbusana yaitu untuk penampilan casual dalam aktifitas sehari-hari. Seperti ini nich, saya dapat menggunakan rok design longgar atau juga bisa memakai skirt pants warna hitam, Sebagai atasan saya dapat memilih blouse warna putih yang dimasukkan ke dalam rok. Sebagai pilihan gaya hijan, saya dapat menggunakan warna hitam plos yang simple. sebagai online shop busana muslimah, hijan dan aksesorisnya seperti sepatu dan tas berkualitas memberikan saya inspirasi dalam melakukan padu apdan warna rok yang pas, cocok dan sesuai. Hijup menyediakan banyak koleksi skrits style secara lengkap dengan tampilan gaya busana melalui koleksi skrit yang teman-teman juga dapat melihat padu padan lainnya mulai dari warna dan gaya hijab, atasan hingga rok sebagai busana bawahannya.

paduan atasan dan rok panjang muslimah